Keringat Bersama, Kesejahteraan Menjelma: Potret TMMD Nunukan
NUNUKAN – Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 Komando Distrik Militer (Kodim) 0911/Nunukan, dengan dedikasi dan semangat juang yang tinggi, aktif berkolaborasi bersama segenap elemen masyarakat, khususnya di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Kegiatan kolaborasi ini terwujud dalam sebuah aksi gotong royong masif yang dilaksanakan secara manual, berfokus pada upaya meratakan tumpukan material timbunan pilihan, atau yang dikenal dengan istilah basecourse. Material ini merupakan komponen krusial dalam pembentukan dasar badan jalan, yang kini tengah dibangun dengan panjang mencapai 2.600 meter dan lebar ideal 6 meter, berawal dari titik nol yang telah ditentukan.
Meski terik mentari menyengat dan menguras tenaga, tidak sedikit pun menyurutkan semangat membara para anggota Satgas TMMD dan warga setempat. Mereka bersatu padu, bahu-membahu, dalam upaya menciptakan sebuah kenangan bersejarah yang kelak akan menjadi testimoni nyata atas kemanunggalan TNI dan rakyat. Dengan alat seadanya yang tersedia di lokasi, mulai dari sekop, cangkul, hingga alat manual lainnya, basecourse diratakan dengan cermat dan teliti.
Aksi gotong royong ini bukan sekadar pekerjaan fisik, melainkan sebuah manifestasi nyata dari semangat yang membara untuk mempercepat pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan bersama, menunjukkan optimisme tinggi dalam mewujudkan kemajuan yang merata di wilayah tersebut.
Letnan Kolonel Infanteri Albert Frantesca, M.Han, yang menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, dengan penuh optimisme menjelaskan bahwa aksi kolektif yang disaksikan, Sabtu (31/05), bukan hasil dari sebuah komando atau instruksi formal. Sebaliknya, hal tersebut tumbuh dari inisiatif murni dan kesadaran kolektif masyarakat. Dengan tanpa perlu diminta, satu per satu warga datang bergabung, membawa serta peralatan seadanya yang mereka miliki, untuk turut serta membantu anggota satgas.
“Saya sampaikan bahwa meskipun tak ada peralatan yang memadai sekalipun, mereka dengan ikhlas menggunakan tangan-tangan mereka untuk turut andil,” tutur Dansatgas Letkol Inf Albert Frantesca, yang turut menyaksikan langsung momen heroik tersebut. Ini adalah bukti nyata bahwa kemanunggalan TNI-Rakyat bukan hanya jargon atau seremoni semata, melainkan sebuah ikatan batin yang teruji dalam tindakan nyata, di mana TNI dan masyarakat bersatu padu dalam upaya pembangunan.
Dansatgas Letkol Inf Albert Frantesca lebih lanjut menekankan bahwa keberhasilan TMMD ini mencerminkan wujud kemanunggalan TNI-Rakyat yang otentik dan bukan sekadar representasi dalam upacara atau acara formal. Menurutnya, ini adalah detik-detik terakhir sebelum program TMMD ini resmi ditutup pada tanggal 4 Juni 2025 mendatang.
Oleh karena itu, seluruh sasaran baik yang bersifat fisik, seperti pembangunan jalan ini, maupun sasaran non-fisik, seperti penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, harus rampung digarap dan diselesaikan sesuai target. Semua upaya ini dilakukan dengan satu tujuan mulia: untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan melalui percepatan pembangunan lintas sektoral.
Keterlibatan dan sinergi yang kuat antara TNI, Pemerintah Daerah, berbagai instansi terkait lainnya, serta partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, adalah kunci utama keberhasilan program TMMD ini, mewujudkan impian bersama akan kemajuan dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri.(0911).